PENDAHULUAN
Ketika suatu karya tulis telah ditulis
menggunakan satu bahasa tertentu (contoh: bahasa Inggris) kemudian karya tulis
itu diterjemahkan ke bahasa lain dan terdapat ketidaksesuaian, maka karya tulis
dalam bahasa asli menjadi acuan yang benar sedangkan terjemahannya mengandung
kesalahan. Sama dengan alkitab yang telah ditulis dalam bahasa Ibrani kuno
kemudian diterjemahkan ke berbagai bahasa di dunia, ketika terjadi perbedaan
antara alkitab bahasa Ibrani kuno dengan terjemahannya maka alkitab bahasa
Ibrani kuno menjadi acuan yang benar sedangkan terjemahannya mengandung
kesalahan. Akan tetapi, alkitab bahasa Ibrani kuno telah disalin selama ribuan
tahun dari satu generasi kepada generasi berikutnya dengan menggunakan tangan
[mengetahui bahwa manusia cenderung khilaf] dan semua tulisan awal yang
langsung ditulis oleh para nabi telah musnah. Peristiwa ini menyebabkan
beberapa orang yang hidup pada masa sekarang ini meragukan keakuratan alkitab
bahasa Ibrani kuno. Pada kenyataan, terjemahan alkitab dari beragam penerbit
memang mengandung tafsir.
SEKILAS TEKS MASORET
Dalam
budaya yahudi, tidak semua orang boleh menyalin gulungan-gulungan Tanakh
(singkatan dari Torah, Nevi’im, Uketuvim yang berarti Taurat, para nabi, dan
tulisan-tulisan; Tanakh adalah istilah untuk 24 buku perjanjian lama (PL) di
alkitab). Hanya orang-orang yang telah dilatih dengan sangat baik (sofer) boleh
menyalin gulungan-gulungan Tanakh. Mereka telah dilatih sejak usia sangat muda
dan melalui pendidikan yang sangat ketat dilanjutkan dari satu generasi kepada
generasi berikutnya sampai hari ini. Setiap satu gulungan yang selesai disalin
harus melalui tahap pengujian sebelum gulungan tersebut dibaca di suatu
sinagog, dan jika terdapat satu kesalahan dalam suatu gulungan tersebut maka
gulungan tersebut akan dibatalkan seluruhnya. Dalam tradisi yahudi, tidak boleh
ada perbedaan walaupun satu huruf antara satu gulungan dengan gulungan lainnya.
Ketika Bait Suci kedua diruntuhkan oleh kekaisaran Romawi (70 M), bangsa yahudi
tersebar keseluruh dunia (pembuangan kedua). Bangsa yahudi tetap menyalin
dokumen-dokumen Tanakh (salinan menggunakan tangan); disalin oleh banyak sofer,
di negara yang berbeda-beda. Para penulis tidak saling kenal. Tanakh disalin
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Terbukti sampai hari ini bahwa
salinan para sofer sangat teliti dan hampir sempurna, sangat hampir tidak
terdapat perbedaan meski satu huruf. Adakah hasil karya manusia yang bisa
menyamai para sofer? Ketika kemerdekaan negara Israel terjadi pada tahun 1948
bangsa yahudi kembali ke tanah air mereka dari berbagai negara di dunia;
salinan-salinan dokumen Tanakh dikumpulkan dan membuktikan para sofer telah
menyalin dengan sangat akurat (sangat hampir tidak terdapat perbedaan satu huruf/hampir
sempurna). Meskipun alkitab (Tanakh) pada masa sekarang ini telah disalin
menggunakan mesin cetak diberbagai negara di dunia, bagi bangsa yahudi
gulungan-gulungan Tanakh yang disalin oleh para sofer menggunakan tangan
memilki otoritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan alkitab (Tanakh) yang
telah disalin menggunakan mesin cetak diberbagai negara di dunia. Penulis belum
pernah mendapatkan bukti dari pihak yahudi manapun yang menyatakan bahwa
alkitab bahasa Ibrani (teks Masoret) sampai hari ini terdapat kekeliruan atau
ada bagian yang hilang.
Tulisan
dalam bahasa Ibrani hanya memiliki huruf konsonan dan tidak memiliki huruf vokal.
Alkitab (perjanjian lama) bahasa Ibrani ditulis dalam bahasa Ibrani kuno yang
pada saat ini tidak digunakan lagi sebagai bahasa sehari-hari. Satu kata dalam
bentuk tertulis dalam bahasa Ibrani kuno dapat memiliki beberapa arti . Sebagai
contoh: ‘שלם’
bisa dibaca ‘shalam’ berarti damai, bisa juga dibaca ‘shillem’ berarti
ganjaran. Hal ini menyebabkan para sarjana yahudi menambahkan tanda vokal
(tanpa merubah konsonan) pada dokumen Tanakh bahasa Ibrani sesuai hukum lisan
yahudi untuk mencegah terjadi perbedaan dalam pembacaan; teks yang berisi
penambahan tanda vokal itu disebut ‘teks Masoret’. Alkitab bahasa Ibrani
ditulis menggunakan huruf-huruf Ibrani kuno, sedangkan alkitab bahasa Ibrani
sekarang ini (mencakup teks Masoret) ditulis menggunakan huruf-huruf Ibrani
modern yang sangat berbeda dalam bentuk dibanding huruf-huruf Ibrani kuno.
Meskipun demikian, tidak ada makna yang berubah; setiap huruf dalam bahasa
Ibrani adalah piktograf dan memiliki makna, tetapi tidak pernah merubah makna.
Contoh: dalam Ibrani kuno huruf gimel (ג)
adalah piktograf dari kaki sedangkan dalam Ibrani modern adalah piktograf dari
unta; keduanya tetap mempertahankan makna sama yaitu ‘menaggung beban’).
Ada banyak gulungan tua yang telah ditemukan,
salah satu yang paling tua disebut “Pentateuch Samaria” (sekitar 400 SM). Kita
dapat membaca cerita kerajaan Salomo terpecah di buku 1 raja-raja dan 2 tawarikh,
10 suku di utara disebut Israel dan 2 suku di selatan disebut Yehuda. Kerajaan
Yehuda di selatan lebih setia kepada TUHAN, berbeda dengan 10 suku di utara
(Israel) yang hanya menerima 5 buku Musa (kejadian – ulangan). Ke-5 buku Musa
yang digunakan oleh 10 suku di utara (disebut Pentateuch Samaria) secara makna
sangat hampir sama dengan alkitab teks Masoret dan terdapat penambahan kata
jika dibandingkan dengak 5 buku yang digunakan oleh 2 suku di selatan.
Di pihak lain, gulungan-gulungan Qumran di daerah
sekitar laut mati, meskipun sekitar 1000 tahun lebih tua dibanding teks alkitab
Masoret, gulungan-gulungan Qumran diduga kuat disalin oleh kaum esseni (bukan
oleh sofer). Penulis telah membaca/mengamati gulungan-gulungan Qumran melalui
foto yang terdapat di www.deadseascrolls.org.il. Secara makna gulungan-gulungan Qumran
memberikan hasil yang hampir sama dengan alkitab teks Masoret. Tetapi apabila
dibandingkan huruf demi huruf terdapat cukup banyak perbedaan dibandingkan alkitab
teks Masoret, dengan membandingkan ayat-ayat yang sama pada gulungan-gulungan
yang berbeda di Qumran terdapat perbedaan huruf atau mungkin juga kata.
Terlihat bahwa gulungan-gulungan Qumran tidak konsisten, berbeda dengan alkitab
teks Masoret yang sangat konsisten. Jika anda memilih gulungan-gulungan Qumran
sebagai otoritas lebih tinggi, gulungan Qumran yang mana yang akan anda pilih?
Hal ini membuktikan bahwa usia gulungan lebih tua tidak menjamin memiliki
otoritas lebih tinggi.
KESEJAJARAN SEPTUAGINTA DENGAN DOKUMEN LAINNYA
Septuaginta
adalah terjemahan alkitab perjanjian lama ke bahasa Yunani sekitar 280 SM,
diterjemahkan oleh 72 tua-tua yahudi atas perintah Ptolemy II Philadelphus; 6
orang dari setiap suku Israel. Dibandingkan dengan naskah alkitab ibrani,
terjemahan alkitab perjanjian lama Septuaginta mengandung cukup banyak
perbedaan. Sehingga bapa gereja bernama Origen sekitar 300 M memperbaiki
perbedaan-perbedaan terjemahan Septuaginta dan sampai saat ini terjemahan Septuaginta
yang digunakan oleh Kristen adalah Septuaginta yang telah diperbaiki oleh
Origen. Anda bisa mempelajari lebih banyak tentang Septuaginta di www.britannica.com/topic/septuagint. Tulisan dalam bahasa Yunani, bukan tulisan
asli bahasa Ibrani, menjadi landasan utama untuk Latin kuno, Koptik, Etiopia,
Armenia, Georgia, Slavonic, dan tidak pernah berhenti menjadi versi baku
dokumen perjanjian lama di gereja Yunani. Terjemahan Vulgata diterjemahkan dari
Septuaginta dan bukan dari alkitab Ibrani.
Setiap
terjemahan alkitab memiliki peluang kesalahan dan mengandung tafsir. Jika
demikian, apakah terjemahan Septuaginta yang ada saat ini patut dipertahankan
sebagai dokumen tua perjanjian lama yang memiliki otoritas lebih tinggi/benar
dibandingkan teks alkitab Masoret? Penulis berpikir tidak. Tetapi, ada orang
meragukan apakah alkitab teks Masoret sampai saat ini masih dapat dipercaya
seutuhnya. Salah satu cara adalah membandingkan alkitab teks Masoret (tahun
berapapun) dengan gulungan-gulungan Qumran dan Nahal Hever (keduanya sekitar
1000 tahun lebih tua daripada teks Masoret). Ternyata gulungan-gulungan Qumran
dan Nahal Hever memberikan hasil identik (hampir sama) dengan alkitab teks
Masoret. Ini membuktikan bahwa alkitab teks Masoret dapat dipercaya secara
keseluruhan mengingat bahwa gulungan Laut Mati tidak konsisten.
Beberapa
contoh yang terdapat perbedaan pada dokumen-dokumen tua diberikan dibawah ini:
1. Kejadian 4 : 8
Berikut ini adalah kutipan ayat kejadian 4 : 8
yang tertulis di teks Masoret:
וַיֹּאמֶר קַיִן אֶל־הֶבֶל אָחִיו וַֽיְהִי בִּהְיוֹתָם בַּשָּׂדֶה וַיָּקָם
קַיִן אֶל־הֶבֶל אָחִיו וַיַּהַרְגֵֽהוּ׃
Now Cain talked with Abel his brother; and it came to
pass, when they were in the field, that Cain rose up against Abel his brother
and killed him. (NKJV)
Pada Pentateuch Samaria terdapat penambahan
kata yang tidak terdapat di teks Masoret. Berikut ini adalah kutipan kata-kata
tersebut:
וַיאמר קין אל־הבל אחיו [נלכה השדה] ויהי בהיותם בשדה ויקם קין אל־הבל אחיו
ויהרגהו׃
Klausa dalam kurung siku di atas (berwarna
biru) dapat diterjemahkan sebagai: “marilah pergi ke ladang”. Apabila
kita menyisipkannya ke dalam terjemahan NKJV di atas, akan memperoleh hasil: “Now Cain talked with Abel his brother: “Let us go to
the field”. And it came to pass, when they were in the field, that Cain
rose up against Abel his brother and killed him”. Dengan membandingkan kedua kutipan diatas,
maka kita akan memperoleh seolah-olah ada klausa yang hilang pada teks Masoret (dalam
kurung siku biru). Klausa di dalam kurung siku biru pada kutipan Pentateuch
Samaria di atas tidak terdapat di dalam alkitab teks Masoret tetapi terdapat di
dalam Septuaginta. Akan tetapi, ketika membandingkan teks Masoret dengan
gulungan Qumran (yang diberi label 4Q Genesisb) tanpa mengacu
Septuaginta dan Pentateuch Samaria memberikan hasil yang sama (lihat figure 1).
Dengan demikian, apakah Septuaginta dan Pentateuch Samaria membuktikan
kekeliruan teks Masoret? Pada akhir pembahasan akan diketahui mengapa terdapat
penambahan kata pada Pentateuch Samaria.
Figure 1: Foto pecahan
gulungan Qumran yang diberi label 4Q Genesisb M41.996. Pecahan
gulungan yang berisi ayat di buku kejadian 4 : 2 – 11. Kalimat yang bergaris
bawah kuning:ל הבל אחיו ויהי בהיותם בשד
tanpa tambahan נלכה השדה pada ayat kejadian 4 : 8.
Figure 2: foto gulungan
yesaya yang berisi ayat yesaya 7 : 14, diberi label 1Q Isaiaha. Kata
yang diberi garis bawah hijau adalahkata ‘almah’ dan bukan kata ‘b’thulah’.
2. Yesaya 7 : 14
Dalam alkitab teks Masoret tercatat kata עלמה
(baca: almah; berarti ‘wanita muda’, ‘gadis’ atau ‘wanita yang baru
menikah’) di yesaya 7 : 14 (lihat figure 2), sedangkan Septuaginta mencatat
παρθένος (baca: parthenos; berarti ‘perawan’). Hal ini tampak bentrok
dengan matius 1 : 23 dan lukas 1 : 27 karena di dalam Matius dan Lukas tercatat
parthenos yang berarti ‘perawan’. Tetapi faktanya adalah bahwa di dalam
gulungan Qumran (diberi label 1Q Isaiaha) juga tercatat kata almah
sama dengan teks masoret dan tidak menggunakan kata Ibrani בתולה (baca: b’thulah; berarti
‘perawan’). Kita bisa menemukan di alkitab bahasa Ibrani (mencakup teks Masoret)
bahwa sebenarnya kata almah bisa bermakna ‘perawan’. Dalam kejadian 24 :
14 tercatat bahwa Ribka adalah seorang almah tetapi di kejadian 24 : 16
tercatat bahwa Ribka seorang b’thulah. Dokumen perjanjian lama ditulis
dalam bahasa Ibrani kuno dan dokumen perjanjian baru ditulis dalam bahasa
Yunani. Ada perbedaan kebudayaan antara Ibrani dan Yunani. Tidak semua kata
dalam bahasa Ibrani memiliki padanan kata dalam bahasa Inggris demikian juga
bahasa Ibrani dan Yunani. Sekarang kita dapat mengerti bahwa meskipun dalam alkitab Ibrani (juga
teks Masoret) tercatat kata almah di yesaya 7 : 14, ini tidak
membuktikan bahwa teks Masoret telah berubah. Juga kata almah pada teks
Masoret tidak bentrok dengan dokumen perjanjian baru (Matius dan Lukas).
Figure 3: foto potongan
ayat mazmur 22 : 16/17 yang terdapat di Nahcal Hever diberi label 5/6
HevPsalms. Kata yang digaris bawah hijau adalah כארו dan
bukan כארי.
3. Mazmur 22 : 16/17
Bagi Kristen ayat ini menunjuk kepada nubuatan peristiwa penyaliban Yesus
Kristus, tetapi ketika kita membaca di alkitab Ibrani akan menemukan sesuatu
yang terlihat sangat berbeda. Berikut ini adalah kutipan mazmur 22 : 16/17 yang
terdapat pada alkitab teks Masoret:
כִּי סְבָבוּנִי כְּלָבִים עֲדַת מְרֵעִים
הִקִּיפוּנִי כָּאֲרִי יָדַי וְרַגְלָֽי׃
For dogs have encompassed me, a company of evil-doers have inclosed me; like a lion, they are at my hands and my feet. (terjemahan oleh Varda-Books)
Kata yang diterjemahkan oleh Kristen sebagai
‘menusuk’ di mazmur 22 : 16/17 diterjemahkan dari kata כארי
(baca: kaari; berarti ‘seperti singa’). Jika diperhatikan secara tata
bahasa pada teks Masoret, kata kaari diikuti dengan frase: ידי ורגלי (baca: yaday w’raglay; berarti
‘tanganku dan kakiku’). Hal ini bisa tampak agak aneh karena kata benda diikuti
oleh kata benda, berbeda dengan terjemahan Kristen yaitu kata kerja ‘menusuk’
diikuti kata benda (tanganku dan kakiku). Kristen menggunakan banyak dokumen
terjemahan tua perjanjian lama (contoh: Septuaginta, Vulgate, Syria, dll) yang
di dalam semua itu diterjemahkan sebagai ‘menusuk’.
Bukti
lain ditemukan di daerah sekitar Qumran yaitu di Nahal Hever yang sekitar 1000
tahun lebih tua daripada teks Masoret dan diberi label 5/6 HevPsalms. Konsonan
yang tercatat ialah כארו
(baca: kaaru) dan bukan כארי.
Hanya ada sedikit perbedaan antara huruf י dan
ו
setelah huruf-huruf כאר,
karena penyalinan menggunakan tangan sehingga ada orang menganggap bahwa teks Masoret
tampak keliru antara konsonan י dan
ו.
Satu klausa yang masih dapat terbaca pada fragment 5/6 HevPsalms ialah: הקיפוני כארו ידיה (baca: hiqqifuni kaaru yadeha)
berarti ‘mereka menyakiti aku, [menusuk]? tangannya (akhiran nya menunjuk
wanita)’. Dalam bahasa Ibrani kuno diduga kuat bahwa kata כארו
tidak memiliki arti apapun (LOL!), tetapi beberapa Kristen berpendapat כארו
berarti menusuk (dapat dibuktikan dengan memeriksa kamus-kamus bahasa Ibrani
kuno terbitan Yahudi dan Kristen).
Berdasarkan
buku ‘Variae Lectiones Veteris Testamenti’ yang ditulis oleh De-Rossi
bahwa di dalam alkitab teks Masoret pernah dibaca כארו
(kaaru), sedangkan di margin adalah כארי
(kaari). Menurut tulisannya hal ini berkaitan dengan buku Bilangan 24 : 9.
De-Rossi juga membaca di Masorah Magna (catatan marginal pada teks Masoret): כארי ידי ורגלי כארו כתיב yang berarti כארי (kaari) tanganku dan kakiku, כארו (kaaru) ketiv [= pembacaan tekstual]. R. Jacobus Chaiim
yang diduga seorang yahudi pernah menulis: וקרי כארי במקצה ספרים מדרקים מצאתי כתוב כארו yang berarti di akhir beberapa buku secara
tepat aku menemukan כארו (kaaru), dan dibaca כארי (kaari). Maksudnya adalah bahwa pernah ditemukan
dalam beberapa alkitab teks Masoret tertulis כארו
(kaaru) tetapi dibaca כארי
(kaari). Akan tetapi disayangkan mengapa tidak dijelaskan alkitab teks Masoret
yang mana yang terdapat kata כארו
(kaaru) sebagai pembacaan tekstual. Jadi tersirat menurut De-Rossi bahwa kaaru
dan kaari keduanya adalah benar.
Dalam
semua tulisan yahudi (mencakup teks Masoret), dalam Mazmur 22 : 16/17, selalu
tertulis sebagai ‘seperti singa’. Suatu contoh adalah Targum Mazmur yang telah
ditulis sebelum teks Masoret, tertulis ‘seperti singa’. Berikut ini adalah kutipan targum Mazmur 22 :
16/17 dan terjemahannya:
מְטוּל דְאַחֲזַרוּ עֲלָי רַשִׁיעֵי דִמְתִילִין לְכַלְבַיָא סַגִיעִין
כְּנִישַׁת מַבְאִישִׁין אַקְפוּנִי נָכְתִין הֵיךְ כְּאַרְיָא אַיְדַי וְרִגְלָי
Because the
wicked have surrounded me, they are like many dogs; a gathering of evildoers
has hemmed me in, they bite like a lion my hands and my feet.
Kata
yang tertulis di Targum Mazmur: ‘seperti singa’, menjadi bukti cukup kuat bahwa
sejak dahulu Mazmur 22 : 16/17 mencatat kata ‘kaari/seperti singa’. Jika Raja
Daud yang menulis buku Mazmur 22 : 16/17 hanya menuliskan kata ‘menusuk’ tanpa
ada kata ‘seperti singa’, mengapa terdapat kata ‘seperti singa’ di Targum
Mazmur? Yahudi sampai saat ini mengajarkan bahwa kata ‘kaari/seperti singa’
mengandung makna ‘menusuk’ pada buku mazmur 22 : 16/17. Satu contoh: “Like [the prey of] a lion are my hands
and feet are as if mangled by a lion’s jaws” (by Rashi). Dalam setiap
terjemahan alkitab cenderung tertulis secara tafsir dan bukan arti kata yang
sesungguhnya. Mungkin inilah yang terjadi pada mazmur 22 : 16/17.
Contoh lain terdapat di dalam Pesikta Rabbati (פסיקתא רבתי) bab 35 -37 dalam bahasa Ibrani. Oleh karena akan menjadi
pembahasan yang sangat panjang, maka kutipan tidak disertakan dalam tulisan
ini. Intinya adalah, dijelaskan di dalam Pesikta Rabbati bahwa buku Mazmur
22 menunjuk kepada nubuatan King Mesias yang akan menderita aniaya, mati, dan menyerahkan
nyawanya bagi banyak orang. King Mesias dikelilingi oleh banyak penjahat
seperti singa yang mengaum dan mencari mangsa.
Semua manusia sekarang ini tidak pernah tahu yang sebenarnya
ditulis oleh raja Daud, apakah ‘kaari’ atau ‘kaaru’, tetapi
masing-masing pihak mengklaim diri benar. Mungkin orang Kristen benar bahwa
yang sebenarnya ditulis oleh raja Daud
adalah ‘menusuk’ dan bukan ‘seperti singa’ tetapi semua bukti tidaklah cukup.
4. Mazmur 145
Mazmur 145 berisi pujian Daud kepada YHWH [kata bahasa Ibrani yang biasa
diterjemahkan sebagai TUHAN]; setiap ayat dimulai oleh huruf-huruf ibrani
sesuai urutan alfabet ibrani (א, ב, ג, ד, ...)
namun tidak ada ayat yang dimulai oleh huruf 'nun' pada alkitab teks Masoret.
Supaya dapat mengerti lebih baik berikut adalah kutipan beberapa ayat mazmur
145 yang dimulai satu huruf sebelum ‘nun’ (נ)
yaitu huruf ‘mem’ (מ)
sampai empat huruf setelah ‘nun’ yaitu huruf ‘tsadi’ (צ):
מַֽלְכוּתְךָ מַלְכוּת כָּל־עֹֽלָמִים וּמֶֽמְשֶׁלְתְּךָ
בְּכָל־דֹּור וָדֹֽור׃13
Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan
pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
סֹומֵךְ יהוה לְכָל־הַנֹּפְלִים וְזֹוקֵף
לְכָל־הַכְּפוּפִֽים׃14
TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan
penegak bagi semua orang yang tertunduk.
עֵֽינֵי־כֹל אֵלֶיךָ יְשַׂבֵּרוּ וְאַתָּה נֹֽותֵן־לָהֶם
אֶת־אָכְלָם בְּעִתֹּֽו׃15
Mata sekalian orang menantikan Engkau, dan Engkau pun
memberi mereka makanan pada waktunya;
פֹּותֵחַ אֶת־יָדֶךָ וּמַשְׂבִּיעַ לְכָל־חַי רָצֹֽון׃16
Engkau yang membuka tangan-Mu dan yang berkenan
mengenyangkan segala yang hidup.
צַדִּיק יהוה בְּכָל־דְּרָכָיו וְחָסִיד
בְּכָל־מַעֲשָֽׂיו׃17
TUHAN itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih
setia dalam segala perbuatan-Nya. (terjemahan oleh Lembaga
Alkitab Indonesia)
Tetapi fakta bahwa gulungan Qumran membuktikan
ada ayat yang dimulai oleh huruf 'nun' (lihat figure 4) sehingga ayat-ayat di
atas menjadi:
Tulisan
berwarna hijau adalah ayat tambahan pada naskah gulungan Qumran
|
מַֽלְכוּתְךָ מַלְכוּת כָּל־עֹֽלָמִים וּמֶֽמְשֶׁלְתְּךָ
בְּכָל־דֹּור וָדֹֽור׃13
Kerajaan-Mu ialah kerajaan segala abad, dan
pemerintahan-Mu tetap melalui segala keturunan.
נאמן אלוהים בכל־דרכיו וחסיד בכל־מעשיו׃
TUHAN setia dalam
segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. [pada gulungan Qumran, kata TUHAN diterjemahkan dari kata Elohim yang berarti
Allah]
סֹומֵךְ יהוה לְכָל־הַנֹּפְלִים וְזֹוקֵף
לְכָל־הַכְּפוּפִֽים׃14
TUHAN itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua orang yang tertunduk.
Pertanyaannya adalah bagaimana ayat tersebut (dimulai oleh 'nun') bisa
tercakup di gulungan Qumran? Beberapa pasal dalam buku mazmur yaitu pasal 25
dan 34 juga berisi puisi yang mirip dengan mazmur 145, setiap ayat dimulai oleh
huruf-huruf Ibrani secara berurutan; pasal 25 tidak ada ayat dimulai oleh huruf
‘beth’ (ב)
dan ‘waw’ (ו)
sedangkan pasal 34 tidak ada ayat dimulai oleh huruf ‘waw’ (ו). Pola yang tampak pada mazmur 25 dan 34 bisa
menjadi petunjuk supaya jangan cepat menyatakan bahwa terdapat ayat hilang pada
teks Masoret. Talmud yahudi juga memberikan penjelasan mengapa tidak ada ayat
yang dimulai oleh ‘nun’ di mazmur 145, berikut kutipannya:
Rabbi Yoḥanan said: Why is there no verse beginning with the letter nun in ashrei?
Because it contains an allusion to the downfall of the enemies of Israel, a
euphemism for Israel itself. As it is written: “The virgin of Israel has fallen
and she will rise no more; abandoned in her land, none will raise her up” (Amos 5:2), which begins with the letter nun. Due to this verse, ashrei does not
include a verse beginning with the letter nun. (Berakhot 4b : 21)
Figure 4: foto gulungan
Qumran (diberi label 11Q Psalmsa M43.786) yang terdapat tambahan
ayat mazmur 145 dimulai oleh huruf 'nun'.
Yahudi juga telah melakukan penyelidikan tentang tambahan ayat mazmur 145
yang dimulai oleh huruf 'nun', karena memberikan kesan bahwa seperti ada yang
hilang dari teks Masoret. Mazmur 145 berisi pujian kepada YHWH (יהוה)
yang selalu menuliskan kata YHWH (tidak ada tertulis Elohim) dan jika
diperhatikan kalimat dalam ayat mazmur 145 yang dimulai oleh huruf 'nun' adalah
hasil salinan dari mazmur 145 : 17 yang
dimulai oleh kata צדיק (baca: tsadiq) kemudian
menggantinya dengan 'נאמן אלוהים' (baca: ne'emen Elohim) menghasilkan ayat yang
dimulai oleh huruf 'nun'. Alasan lain yang menyebabkan ayat ini (dimulai oleh
nun) janggal adalah karena mencakup kata אלוהים' (baca : Elohim) mengapa? Dalam pola pikir
ibrani kata Elohim (אלהים)
memiliki pengertian yang berbeda dengan kata YHWH (יהוה);
ketika Tanakh menulis YHWH berarti Tanakh sedang menunjuk kepada
kebaikan/kemurahan hati Sang Pencipta alam semesta, ketika Tanakh menulis
Elohim berarti Tanakh sedang menunjuk kepada penghakiman Sang Pencipta alam
semesta. Contoh: kata Elohim di keluaran 7 : 1 menyatakan penghakiman Sang
Pencipta alam semesta kepada Firaun, dan kata YHWH di kejadian 19 menyatakan
kebaikan Sang Pencipta alam semesta kepada Lot dan kota-kota sekitar Sodom dan
Gomora. Mazmur 145 berisi pujian karena kebaikan/kemurahan hati dan bukan
karena penghakiman Sang Pencipta alam semesta, sehingga kata Elohim pada mazmur
145 memberi kesan keluar dari topik. Petunjuk lainnya adalah bahwa setiap ayat di
mazmur 145 pada gulumgan Qumran selalu diakhiri oleh kalimat: ברוך יהוה וברוך שמו לעולם ועד yang berarti ‘Terpujilah
YHWH dan terpujilah namaNya dari selamanya dan sampai selamanya’. Kalimat
ini tidak terdapat di alkitab teks Masoret juga di Septuaginta.
Dari penjelasan di atas dapat dilihat kejanggalan dalam ayat mazmur 145
yang dimulai oleh huruf 'nun', sehingga yahudi mengetahui bahwa itu hanyalah
komentar yang ditambahkan oleh kaum esseni [tulisan bahasa ibrani tidak
mengenal tanda baca apapun sehingga semua tampak polos begitu saja, tetapi hal
ini seperti ayat dalam berbagai terjemahan oleh kristen yang diberi kurung siku
yang tidak terdapat di alkitab bahasa yunani dan seperti tulisan dalam Tanakh
modern yahudi dalam kurung siku].
Lebih Banyak
Petunjuk Tentang Ketepatan Teks Masoret
Alkitab
bahasa Ibrani yang digunakan oleh yahudi dan Kristen sekarang ini ialah alkitab
teks Masoret. Terdapat sangat banyak alkitab teks Masoret yang disalin
menggunakan tangan dari sejak abad pertengahan (medieval era) sampai sekarang.
Teks Masoret yang paling tua ialah Aleppo Codex sekitar tahun 900 M dan
Leningrad Codex tahun 1008 M. Alkitab teks Masoret sangat konsisten. Dari sangat
banyak teks Masoret abad pertengahan yang telah ditemukan, sangat hampir tidak
terdapat perbedaan. Berbeda dengan naskah-naskah lainnya yang berusia lebih tua
dibanding teks Masoret, contoh: Gulungan-gulungan di Qumran dan daerah-daerah
sekitarnya (Nahal Hever, padang gurun Yudea), hasil salinan mereka tidak
seragam dan cenderung terdapat perbedaan antara satu naskah dengan naskah
lainnya, satu contoh: Gulungan Qumran buku Yesaya 2 : 7, masing-masing catatan 1QIsaiaha
dan 4QIsaiahb mencatat קץsedangkan 4QIsaiaha mencatat קצה.
Hal ini bisa menjadi petunjuk yaitu usia gulungan yang lebih tua tidak menjamin
lebih benar dibandingkan dengan usia gulungan yang lebih muda. Jika alkitab
teks Masoret sangat hampir tidak terdapat perbedaan dari sekian banyak alkitab
teks Masoret yang disalin menggunakan tangan sampai sekarang ini maka bisa
menjadi petunjuk bagi generasi manusia sekarang ini yaitu alkitab bahasa Ibrani
tidak pernah berubah sejak abad sebelum masehi.
Cara
lain untuk mengetahui apakah alkitab teks Masoret masih dapat dipercaya
seutuhnya ialah dengan membandingkan tulisan-tulisan kuno yahudi lainnya yang
telah ditulis sebelum ada teks Masoret.
Sebagai contoh:
Dalam alkitab teks Masoret buku ulangan 32 : 8
tercatat kata: “putra-putra Israel (בני ישראל)”:
When
the Most High divided their inheritance to the nations, When He separated the
sons of Adam, He set the boundaries of the peoples According to the number of
the children of Israel. (NKJV)
Tetapi dalam pecahan Qumran dan Septuaginta
tercatat: “putra-putra Allah (בני אלוהים)”.
Karena Septuaginta dan gulungan Qumran merupakan naskah yang lebih tua maka
sepintas bisa disimpulkan bahwa alkitab teks Masoret telah berubah. Tetapi
masih terdapat beberapa bukti lainnya. Gulungan Pentateuch Samaria sebagai yang
tertua, tercatat ‘putra-putra Israel’. Demikian juga targum Yonathan ben Uzziel
(ditulis sekitar 100 M) juga tercatat ‘putra-putra Israel’. Berikut ini adalah
kutipan terjemahan bahasa Inggris ulangan 32 : 8 dalam targum Yonathan ben
Uzziel:
When
the Most High made allotment of the world unto the nations which proceeded from
the sons of Noach, in the separation of the writings and languages of the
children of men at the time of the division, He cast the lot among the seventy
angels, the princes of the nations with whom is the revelation to oversee the
city, even at that time He established the limits of the nations according to
the sum of the number of the seventy souls of Israel who went down into Mizraim
[= Egypt].
Memang benar bahwa manusia dan malaikat adalah
putra-putra Allah (lihat kej 6 : 4 dan ayub 1 dan 2). Semua manusia sekarang
ini tidak pernah tahu yang sebenarnya ditulis oleh Musa: apakah ‘putra-putra
Israel’ atau ‘putra-putra Allah’. Sesungguhnya potongan Qumran dan Septuaginta tidak membuktikan bahwa alkitab
teks Masoret telah berubah.
Telah dibahas dalam karya tulis yang singkat ini bahwa sebenarnya tidak ada
bukti yang sahih yang dapat membuktikan bahwa alkitab teks Masoret telah
keliru/berubah. Semua tulisan-tulisan yahudi kuno selain alkitab sangat
mendukung kebenaran-kebenaran yang tertulis di alkitab teks Masoret. Bahkan
penulis telah membaca Pentateuch Samaria (400 SM) yang berasal dari 10 suku di
utara (disebut Israel) dan yang tidak terpengaruh oleh 2 suku di selatan
(disebut Yehuda) sangat mendukung kebenaran alkitab teks Masoret. Pentateuch
Samaria sangat hampir sama dengan alkitab teks Masoret, kata demi kata. Hanya
ada sangat sedikit perbedaan makna yang tidak berarti antara Pentateuch Samaria
dan alkitab teks Masoret. Perbedaan lainnya ialah Pentateuch Samaria berisi
tambahan-tambahan kata yang tidak terdapat di alkitab teks Masoret. Meskipun
demikian, tambahan-tambahan yang terdapat di Pentateuch Samaria namun tidak
terdapat di alkitab teks Masoret diketahui oleh Yahudi sebagai hukum lisan
Yahudi. Demikian juga perbedaan antara gulungan-gulungan Qumran dan alkitab
teks Masoret serupa dengan perbedaan antara Pentateuch Samaria dan alkitab teks
Masoret. Contoh: perbedaan antara ‘putra-putra Israel’ [tercatat di Pentateuch
Samaria dan alkitab teks Masoret] dan ‘putra-putra Allah’ [tercatat di pecahan
Qumran dan Septuaginta] di Ulangan 32 : 8 menyatakan keduanya adalah benar. Hal
seperti ini juga bisa berlaku untuk ayat-ayat alkitab lainnya.
Kesimpulan
Semua
dokumen-dokumen tua (Perjanjian Lama) sebelum teks Masoret sangat mendukung
kebenaran-kebenaran yang tertulis di alkitab teks Masoret. Setiap perbedaan di alkitab teks Masoret tidak merubah makna. Hasil salinan alkitab teks
Masoret dan Pentateuch Samaria (400 SM) adalah hampir sama, hanya terdapat
sangat sedikit perbedaan makna yang tidak berarti dan perbedaan lainnya adalah
Pentateuch Samaria berisi kata-kata
tambahan yang tidak terdapat di alkitab teks Masoret. Hal ini menjadi bukti
yang kuat bahwa alkitab teks Masoret sampai saat ini masih dapat dipercaya
seutuhnya.
No comments:
Post a Comment